Search This Blog

Pasar Tradisional Dibangun Modern, Ganjar: Cara Bersaing dengan Mal

Solo - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meresmikan Pasar Rejosari Solo, Sabtu (30/12/2017). Pasar resmi difungsikan setelah dua tahun dalam masa pembangunan. Dibangun dengan desain modern agar bisa bersaing dengan mal.

Revitalisasi baru pertama kali dilakukan sejak pembangunannya pada 1976. Kondisi yang dahulu terkesan kumuh dan gelap, sekarang berubah menjadi pasar yang bersih dan megah.

Ganjar mengatakan revitalisasi dilakukan sebagai upaya mengembalikan daya tarik pasar-pasar tradisional di tengah era modern. Dia meyakini masyarakat bakal segera beralih kembali ke pasar tradisional.

"Orang biasanya belanja ke pasar malu. Sekarang mal mulai bangkrut. Kalau sekarang kita siap-siap pasar diperbaiki, nanti orang balik kesini kembali," kata Ganjar dalam sambutannya.

"Saat orang balik ke sini, nemunya bukan seperti dulu lagi, tidak lagi becek, sampah dikelola, jualan yang baik. Petani jual disini dapat untung, pedagang dapat untung, harganya jangan tinggi-tinggi juga, biar rakyat pembeli senang," katanya melanjutkan.

Pasar Tradisional Dibangun Modern, Ganjar: Cara Bersaing dengan MalDesain dalam Pasar Rejosari (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)

Dia memperingatkan para pedagang agar bersama-sama menjaga Pasar Rejosari selalu bersih. Sebab pasar tersebut merupakan salah satu pasar percontohan yang memungkinkan menjadi rujukan para wisatawan.

Adapun Pasar Rejosari dibangun di atas tanah seluas 2.477 meter persegi di Kelurahan Purwodiningratan, Jebres, Solo. Pasar dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama pada 2016 menghabiskan dana Rp 4 miliar dari APBD Surakarta. Tahap kedua pada 2017 menelan dana Rp 19 miliar dari APBD Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinas Perdagangan Surakarta, Subagiyo, mengatakan pasar terdiri dari dua lantai. Total terdapat 661 pedagang, yakni terdiri dari 245 pedagang kios, 210 pedagang los dan 206 pedagang pelataran.

"Fasilitas selain kios, los, pelataran, ada kantor koperasi, ruang laktasi, ruang kesehatan, akses difabel, los daging khusus," ujar Subagiyo.

Pasar Tradisional Dibangun Modern, Ganjar: Cara Bersaing dengan MalSekat kaca los pedagang (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)

Yang menarik, los yang biasanya terbuka, kini didesain dengan sekat-sekat kaca berpintu, sehingga berbentuk seperti kios. Sedangkan pedagang pelataran diberi tambahan fasilitas meja stainless steel.

Seorang pedagang sayur, Rebi (41) menempati los di lantai dua. Menurutnya, kondisi los yang ia tempati jauh berbeda dibandingkan di pasar yang dahulu.

"Dulu jualan di dekat jalan. Kondisinya dulu becek, sekarang jauh lebih baik, dapat tempat seperti kios. Tapi dipeseni agar selalu dibersihkan," tutur warga Karangpandan, Karanganyar itu.
(mbr/mbr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong Selanjut nya https://news.detik.com/jawatengah/3792282/pasar-tradisional-dibangun-modern-ganjar-cara-bersaing-dengan-mal

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pasar Tradisional Dibangun Modern, Ganjar: Cara Bersaing dengan Mal"

Post a Comment

Powered by Blogger.