WNI Dihukum Mati, Ini Kata Direktur PWNI

Berita Ini Sudah Mengalami Ralat dari Judul Sebelumnya: "WNI Dihukum Mati, Direktur PWNI: Ibunda Tuti Ikhlas"

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal menyatakan, ibunda almarhumah kaget saat diberitahukan bahwa anaknya yaitu Tuti Tursilawati telah mendapatkan hukuman mati di Arab Saudi.

Meski demikian, Iqbal menegaskan pihak keluarga telah menerima ikhlas dengan kepergian Tuti.

Tuti Tursilawati, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Majalengka, Jawa Barat dihukum mati di kota Taif, Arab Saudi, pada Senin (29/10/2018) kemarin.

"Ibu (alm) Tuti kembali tegaskan bahwa keluarga iklhas menerima keputusan, meski sempat kaget karena baru tanggal 19 Oktober lalu Tuti melakukan video call dengan ibunya dalam kondisi sehat," kata Iqbal, di kantor Kemenlu RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2018).

Pemerintah menyayangkan sikap pemerintah Arab Saudi yang melakukan eksekusi hukuman mati tanpa melakukan notifikasi ke perwakilan Indonesia, baik KBRI Riyadh maupun KJRI Jeddah. Sehingga Indonesia perlu melakukan protes keras kepada Arab Saudi.

Disebutkan Iqbal, Menlu RI Retno Marsudi telah memanggil Dubes Arab Saudi di Jakarta dan menelpon Menlu Arab Saudi.

"Menlu RI kemarin berbicara langsung ke Menlu Arab Saudi sampaikan protes beliau. Hari ini Menlu sudah memanggil dan sampaikan protes secara langsung ke Dubes Arab Saudi di Jakarta," kata Iqbal.

Tuti diketahui tersandung kasus hukum di Arab Saudi di tahun 2010 silam. Ia terlibat kasus pembunuhan ayah majikannya yang berwarganegara Arab Saudi.

Kasusnya telah inkrah di pengadilan pada 2011, dan Tuti menjadi terpidana.

Selama 2011-2018, pemerintah Indonesia telah mengupayakan pendampingan hukum dengan melakukan peninjauan kembali pada kasus itu sebanyak 3 kali.

Let's block ads! (Why?)