Search This Blog

Neno Warisman Diadang di Bandara, Dahnil Anzar: Pengadangan Justru Bantu Gerakan Itu Makin Besar

TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan komentar mengenai pengadangan aksi deklarasi 2019 Ganti Presiden

Hal tersebut Dahnil Anzar sampaikan melalui akun twitter pribadinya @Dahnilanzar pada Sabtu (25/8/2018).

Dalam cuitan tersebut, Dahnil Anzar menyebut bahwa aksi pengadangan terhadap tokoh-tokoh yang menginginkan ganti presiden justru membantu gerakan itu semakin besar.

Menurutnya, hal itu bisa merendahkan simpati publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Oleh karena itu, Dahnil meminta Jokowi untuk memerintahkan aparat polisi bersikap tegas terhadap oknum yang melakukan aksi pengahdangan.

Dahnil mengatakan bahwa aparat keamanan harus segera merubah cara penanganan persekusi, bukan korban yang disuruh bubar, namun para persekutor yang harus ditindak tegas secara hukum.

Setelah itu, Dahnil juga menuliskan pendapatnya soal keterkaitan masalah tersebut dengan kontestasi pilpres.

Berikut kicauan Dahnil Anzar yang dirangkum TribunWow.com dari akun Twitternya:

"Yang diancam disuruh bubar dan dihalangi, yg mengancam justru dibiarkan. Kok nalar aparat kita terbolak-balik. Ini ancaman serius buat demokrasi kita.

Yakin lah, aksi-aksi penghadangan terhadap tokoh-tokoh yg menginginkan ganti presiden justru membantu gerakan itu semakin besar, dan merendahkan simpati publik terhadap Pak Jokowi, maka saran saya Pak @jokowi perintahkan polisi bersikap tegas terhdp para gerombolan tersebut.

Aparat keamanan hrs segera merubah cara penanganan persekusi, bukan mereka2 yg menjadi korban yg disuruh bubar, namun para persekutor yg hrs ditindak tegas secara hukum. Tidak boleh ada yg melarang agenda legal sprt diskusi buku "kiri-kanan", "liberal", dll, penayangan film dsb.

Kontestasi Pilpres paling jorok adl ketika intimidasi terhadap mereka yg berbeda massif dan terbuka dilakukan dg mengabaikan hukum. Yakin lah sy dan masyarakat yg lain sejatinya tdk ikut2an bisa "kesal" dan bergerak. Pak @jokowi jng biarkan demokrasi kita dirusak.

Siapa pun yg melakukan persekusi itu terang perbuatan terbodoh ditengah kontestasi Pilpres, dan alam keterbukaan demokrasi, siapa pun berhak teriak ganti presiden atau tidak," tulis Dahnil Anzar Simanjuntak.

Diketahui, Neno Warisman diadang sekelompok massa saat berada di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau.

Dilansir TribunWow.com dari TribunPekanbaru.com, pada Sabtu (25/8/2018), diperkirakan sudah sekitar 4 jam lebih mobil BMW Neno Warisman berada di depan gerbang bandara.

Baca: Tanggapan Sudjiwo Tedjo dan Syamsuddin Haris Soal Rocky-Ratna Tak Diizinkan Isi Diskusi

Mobil yang membawa Neno Warisman diadang oleh massa di depan gerbang Bandara SSK II Pekanbaru.

Massa yang datang menolak kehadiran Neno Warisman.

Neno Warisman tiba di bandara sekitar pukul 15.10 WIB, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (25/8/2018).

Setelah tiba di ruang kedatangan, pihak kepolisian tampak menggiring Neno Warisman yang menutup wajahnya dengan masker.

Pihak kepolisian terlihat berdiskusi dengan Neno Warisman yang kemudian masuk ke dalam mobil BMW berwarna putih.

Mobil yang ditumpangi Neno Warisman tertahan di depan gerbang ke luar bandara.

Mobil tersebut tampak dalam kondisi mesin masih menyala.

Massa yang menolak kedatangan Neno telah memblokade jalan dan membawa sejumlah spanduk.

Pintu gerbang terpaksa ditutup dan dijaga ketat oleh personel TNI dan Polri.

Massa tampak melakukan sweeping terhadap mobil-mobil yang keluar dari gerbang bandara.

Aksi penolakan ini akhirnya berhasil dibubarkan oleh aparat.

Kemudian disusul kedatangan massa pendukung Neno Warisman yang meminta agar mobil yang membawa Neno Warisman diperbolehkan keluar dari gerbang bandara.

Polisi kemudian juga membubarkan massa pendukung Neno Warisman karena dinilai sudah berada di luar ketentuan waktu.

Sebelumnya, massa sempat bersikeras tidak mau membubarkan diri.

Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Kompol Kurnia menegaskan sesuai dengan ketentuan undang-undang, aksi sudah melebihi waktu 50 menit dan harus dibubarkan.

"Pada saat sekarang sesuai ketentuan undang-undang untuk aksi sekarang jam tangan saya sudah menunjukan pukul 18.50. Jadi rekan-rekan dan saudara-saudara sudah melebihi waktu 50 menit. Berkenan saudara-saudara atas nama undang-undang membubarkan diri," tegas Kurnia. (TribunWow.com/Woro Seto)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Dahnil Anzar: Pengadangan terhadap Tokoh yang Inginkan Ganti Presiden Bantu Gerakan Itu Makin Besar

TONTON JUGA:

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong Selanjut nya http://video.tribunnews.com/view/59121/neno-warisman-diadang-di-bandara-dahnil-anzar-pengadangan-justru-bantu-gerakan-itu-makin-besar

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Neno Warisman Diadang di Bandara, Dahnil Anzar: Pengadangan Justru Bantu Gerakan Itu Makin Besar"

Post a Comment

Powered by Blogger.