Gamawan Sempat Ragu Garap Proyek KTP-el

Jakarta: Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengaku sempat ragu melanjutkan proyek KTP berbasis elektronik (KTP-el). Gamawan menyebut dana proyek sejumlah Rp5,8 triliun dirasa besar.

Gamawan menuturkan pada 11 November 2009, ia pertama kali diundang Komisi II DPR RI untuk hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas proyek KTP-el.

"Hasil rapat salah satunya meminta supaya segera diajukan anggaran untuk dibahas di 2010 untuk dilaksanakan 2011 sesuai amanat undang-undang karena akan digunakan di pemilu 2014 mendatang," kata Gamawan saat bersaksi buat terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat, Senin, 29 Januari 2018.

Gamawan menambahkan dalam RDP, Komisi II meminta penggunaan sumber dana protek KTP-el menggunakan APBN. Padahal, awalnya proyek KTP-el diusulkan menggunakan dana pinjaman hibah luar negeri (PHLN).

"Pertimbangan DPR saat itu adalah kerahasiaan data. Kalau pakai dana asing dikhawatirkan akan bocor. Tidak bisa dijamin," tutur Gamawan.

Setelah RDP dengan DPR RI, Gamawan bersurat kepada Presiden dan Wakil Presiden serta Menteri Keuangan terkait hasil RDP dengan DPR. Surat Gamawan kemudian ditindaklanjuti dengan rapat yang digelar di rumah Wakil Presiden Boediono.

"Lalu diadakan rapat di rumah Wapres yang dihadiri Menkeu, BPKP, Bappenas, Menkopolhukam. Rapat membahas penggunaan anggaran KTP-el dari APBN," imbuh dia.

Gamawan juga mengatakan Kemendagri mengusulkan penggunaan anggaran KTP-el menggunakan sistem anggaran tahun jamak (multiyears). Saat itu dia ragu menggarap proyek KTP-el lantaran dananya yang terlalu besar.

"Saya waktu itu sampaikan ke Wapres. Kalau bisa jangan Mendagri karena saya ngeri dananya ini terlalu besar. Saya belum ada pengalaman mengelola dana sebesar itu. Saya sampaikan hal itu ke Wakil Presiden," ujar Gamawan.

Meski begitu, Gamawan akhirnya bersedia menggarap proyek KTP-el lantaran proyek tersebut memang merupakan ranah kementeriannya. Namun ia mengaku tak pernah ikut rapat dengan Komisi II untuk membahas anggaran.

"Kalau soal anggaran saya tak pernah ikut. Saya ikut rapat evaluasi setelah berjalan. Tapi kalau soal anggaran tak pernah ikut," tukas Gamawan.

(REN)

Let's block ads! (Why?)