Atas perbuatannya, Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaen menegaskan, Rendra telah diberhentikan sebagai kader Demokrat.
Pemberhentian Rendra tertuang dalam surat dengan nomor 35.0/Prmh/DPC.PD/SDA/VI/2018. Dalam keterangannya surat tersebut bersifat penting, dan ditujukan kepada DPP untuk segera mencabut Kartu Tanda Anggota (KTA) Rendra dari keanggotan partai. "Iya sudah diberhentikan," ungkap Ferdinand kepada JawaPos.com, Jumat (27/4).
Surat pengajuan pemecatan untuk Rendra Hadi dari Partai Demokrat (Istimewa)
Diterangkan Ferdinand, pertimbangan pencabutan KTA Rendra didasari postingan di di media sosial (medsos). Unggahan itu dinilai jelas melakukan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Atas dasar itu Demokrat mengambil langkah tegas.
"Jelas itu yang disampaikan (Rendra) adalah penistaan. Itu tanpa proses persidangan apapun di partai, wajib diberhentikan. Makanya kemarin langsung diusulkan DPC untuk pencabutan KTA sebagai bentuk pemberhentian," tegas Ferdinand.
Saat ini proses pencabutan KTA Rendra telah diproses oleh DPP, sehingga dapat dipastikan baik secara de facto maupun de jure Rendra sudah bukan menjadi kader Demokrat.
Sementara itu, Ferdinand mengatakan bahwa akan mengawal proses hukum terhadap Rendra hingga selesai. Demokrat berharap dengan hal ini tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat dan Rendra diproses sesuai hukum yang berlaku. "Proses hukumnya akan kita kawal supaya berjalan dan memenuhi aspek keadilan masyarakat," pungkas Ferdinand.
Sebagaimana diketahui, pada Kamis (26/4) Gerakan Pemuda (GP) Anshor melaporkan Rendra atas dugaan penistaan agama. Tak lama dari itu Polda Jawa Timur kemudian berhasil membekuk Rendra di kediamannya di Dusun Jara'an RT 03 RW 03, Kecamatan Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, Sekitar Pukul 12.00.
(sat/JPC)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penista Agama Dipecat dari Kader Partai Demokrat, Ini Suratnya!"
Post a Comment