"Kami prihatin itu saja. Mau ngomong apalagi," kata Tjahjo di Hotel Grand Sahid, Jakarta.
Tjahjo bercerita bahwa dia telah memberikan peringatan bagi para pejabat di Sulawesi Tenggara ketika bertemu dengan pimpinan KPK pada dua hari yang lalu (26/2) di gedung KPK, Jakarta Selatan.
Ketua KPK Laode Syarif saat itu meminta agar Tjahjo membawa serta Plt Gubernur Sulawesi Tenggara untuk bertemu guna membahas rawannya indikasi korupsi di wilayah tersebut.
"Dua hari yang lalu saya diundang rapat pimpinan KPK, kemudian Pak Laode bilang, tolong diajak pejabat gubernur Sultra, kemudian kemarin publikasi besar-besaan di media, semua tahu, media di Sultra juga keluar semua," cerita Tjahjo.
Tjahjo mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar selalu memahami area-area rawan korupsi di daerah sehingga tidak boleh lengah.
"Sudah tiga tahun sudah kita gaungkan ini terus, kita beri pemahaman kepada semua penyelengara pemerintahan soal area rawan korupsi ini," kata Tjahjo.
Meski begitu, Tjahjo memberikan apresiasi kepada KPK yang berhasil menangkap kembali kepala daerah yang terkena dugaan korupsi.
"Dan kami selalu apresiasi KPK, karena sudah di-warning itu dari dua hari yang lalu," kata Tjahjo.
KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Adriatma. Dalam operasi senyap tersebut, tim KPK turut menangkap calon gubernur Sulawesi Tenggara Asrun dan sejumlah pihak lainnya.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Sunarto mengatakan ada sekitar tujuh orang, termasuk Adriatma dan Asrun yang dibawa tim KPK.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tjahjo soal OTT Wali Kota Kendari: Mau Ngomong Apalagi"
Post a Comment