Search This Blog

Panelis: Tantangan Wali Kota Palembang adalah Pasca-Asian Games

Palembang, Gatra.com - Debat wali Kota dan wakil wali Kota Palembang berlangsung Jumat (21/6) malam. Empat pasangan calon (Paslon) beradu argumentasi dan melakukan debat atas visi dan misi pembangunan.

Pengamat dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Abdullah Iddi, mengatakan, yang menjadi tantangan wali Kota Palembang mendatang, sebenarnya bukan saat menjelang Asian Games, Agustus mendatang, melainkan pasca-olahraga internasional tersebut.

"Sehingga visi dan misi yang dikenalkan ialah bagaimana memaksimalkan setelah berlangsungnya Asian Games. Misalnya, mengenai promosi wisata, pengembangan sentra-sentra ekonomi, geliat ekonomi masyarakat dan lainnya," ungkapnya usai diwawacarai usai debat.

Dia menambahkan, Kota Palembang sebagai ibukota Provinsi Sumsel merupakan wajah daerah. Karena itu, arah pembangunan dan program yang dilakukan merupakan optimalisasi dari apa yang telah dibangun, terutama pendukung Asian Games, seperti Light Rail Transit (LRT), dua jembatan Musi, dan lainnya.

"Tantangannya bukan saat Asian Games, namun setelahnya, seperti kebijakan akan transportasi massal di Palembang setelah LRT beroperasional," ujarnya.

Dalam debat yang dihadiri seluruh paslon Pilwako Palembang, pengoperasian LRT setelah Asian Games sempat menjadi pembahasan. Beberapa paslon juga menyatakan harus terdapat integritas moda transportasi di Palembang, mulai dari angkutan kota (angkot), Transmusi, LRT hingga kendaraan pribadi.

Hanya saja, panelis lainnya yang merupakan pakar transportasi dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Erika Buchori menilai, paslon yang mendapatkan kesempatan beragumentasi mengenai transportasi belum mampu menjelaskan secara komperhensif mengenai sistem tata kelola transportasi di Palembang.

Kata Erika, pemerintah daerah terutama wali kota akan menjadi ujung tombak dalam pengoperasian LRT di Palembang. Pemerintah pusat akan mensubsidi operasional LRT selama tiga bulan, sejak Asian Games hingga akhir tahun mendatang. Akan tetapi, setelah itu operasi LRT menjadi tantangan bagi pemerintah daerah.

"Berdasarkan perbandingannya, subsidi tiga bulan LRT akan sama dengan subsidi satu tahun bus Damri. Butuh biaya dan mekanisme pelibatan banyak pihak, termasuk kebijakan wali kota yang memiliki daerah," ujarnya.

Hanya saja, menurut Erika, paslon yang mendapatkan pertanyaan tersebut juga terkendala waktu menjawab. Mengurai permasalahan transportasi memang tidak cukup secara umum, namun memerlukan penjabaran makna transportasi yang terintegritas. "Mungkin paslon terkendala waktu," katanya.


Reporter: Tasmalinda
Editor: Iwan Sutiawa

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong Selanjut nya https://www.gatra.com/rubrik/nasional/pilkada-pilpres/328443-Panelis:-Tantangan-Wali-Kota-Palembang-adalah-Pasca-Asian-Games

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Panelis: Tantangan Wali Kota Palembang adalah Pasca-Asian Games"

Post a Comment

Powered by Blogger.